Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Mpasi Terhadap Resiko Stunting Pada Balita Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar

  • Siti Alzavira Chairunnisa Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Asrini Safitri Dosen Bagian Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Rachmat Faisal Syamsu Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • M. Hamsah Dosen Bagian Spesialis Obgin Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Anna Sari Dewi Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Tingkat pengetahuan, Stunting, MPASI

Abstract

Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang balita. Balita pendek memiliki
dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya. Stunting adalah masalah gizi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting sangat erat kaitannya dengan kebutuhan zat gizi pada masa pertumbuhan seperti
energi, protein, dan mikronutrien. Salah satu permasalahan dalam pemberian makanan pada bayi adalah
terhentinya pemberian ASI dan pemberian MPASI yang tidak cukup. Pemberian MPASI yang cukup dalam hal
kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini. Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya, oleh sebab itu pada usia 6 bulan keatas
bayi membutuhkan tambahan gizi lain yang berasal dari MPASI.

Published
2022-01-31
Section
Articles