https://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/issue/feedFakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran2024-12-12T01:51:16+00:00Armanto Makmunfmj@umi.ac.idOpen Journal Systems<p>Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran adalah publikasi ilmiah yang terbit setiap bulan sekali yang menggunakan sistem peer-review untuk seleksi artikel. Fakumi Medical Journal menerima artikel penelitian yang original (original article / research paper) yang relevan dengan bidang ilmu Kedokteran. Fakumi Medical Journal juga menerima tinjauan pustaka, laporan kasus, ceramah ilmiah, book review, dalam bentuk surat kepada redaksi berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan syarat belum pernah dipublikasikan sebelumnya di tempat lain.</p>https://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/378Prevalensi Luka dan Usia Luka Memar pada Pasien Perlukaan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar2024-12-12T01:50:16+00:00Nurul Fitriana Ibrahimfitrianaibrahim7@gmail.comJerny Dasejernydase@gmail.comRachmat Faisal Syamsurachmatfaisal.syamsu@umi.ac.idDenny Mathiusdenimathius@gmail.comAzis Beru Ganiazisberu.gani@umi.ac.id<p>Luka merupakan salah satu temuan kasus tersering dalam bidang kedokteran forensik. Luka disebabkan oleh karena adanya kekerasan fisik. Kekerasan tumpul merupakan kasus yang lebih umum ditemui. Penelitian epidemiologi luka memar belum memadai di Kota Makassar sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prevalensi luka memar pada pasien perlukaan yang diperiksa di sentra visum Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Mengetahui prevalensi luka memar pada pasien perlukaan yang diperiksa di sentra visum Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 – Desember 2022 bertempat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Pada penelitian ini didapatkan jumlah pasien yang mengalami kasus penganiayaan dewasa dari tahun 2021-2022 sebanyak 3570 orang dengan kasus terbanyak pada tahun 2021 (65,13%). Berdasarkan jenis trauma terbanyak pada trauma tumpul (59,15%). Berdasarkan trauma tumpul tertinggi pada tahun 2021 (70,24%). Berdasarkan luka memar tertinggi pada tahun 2021 (72,4%). Berdasarkan perubahan warna tertinggi perubahan warna merah (90,8%). Kasus pasien yang mengalami kasus penganiayaan dewasa terbanyak pada tahun 2021 dengan jenis trauma terbanyak pada trauma tumpul pada tahun 2021, luka memar terbanyak pada tahun 2021, dan perubahan warna terbanyak perubahan warna merah yang menunjukkan usia luka memar 1 hari.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteranhttps://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/502Karakteristik Penggunaan Antibiotik Terhadap Infeksi Salmonella Typhi Pada Pasien Demam Tifoid2024-12-12T01:50:30+00:00Putri Indra Waspadaputriindraw10@gmail.comYusriani Mangarengi mangarengiy@gmail.comA. Millaty Halifah Dirgahayu Lantaraa.millaty.hdl@umi.ac.idAndi Sitti Fahirah Arsalandisittifahirah.arsal@umi.ac.idAbdul Mubdi Ardiansar Arifuddin Karimabdulmubdiardiansararifuddin.karim@umi.ac.id<p>Demam tifoid merupakan gangguan akibat dari infeksi <em>Salmonella typhi</em> yang bisa dikendalikan menggunakan data klinis penderita, diagnosis oleh tenaga medis, serta kesadaran warga mengenai wabah penyakit ini. Penanganan utama tifoid yakni penggunaan antibiotik yang mampu menurunkan angka kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penggunaan antibiotik terhadap infeksi <em>Salmonella typhi</em> pada pasien demam tifoid di RSUD Haji Makassar. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif metode deskriptif observasional. Alat yang digunakan ialah informasi rekam medis pasien. Penelitian ini mendeskripsikan satu variabel yaitu karakteristik penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di RSUD Haji Makassar dengan desain Deskriptif melalui pendekatan secara Retrospektif, kemudian diolah dengan metode kuantitatif untuk memperoleh karakteristik penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid. Analisis data penelitian meliputi jumlah, umur, jenis kelamin, lama rawat inap, golongan antibiotik, bentuk sediaan antibiotik, serta dosis pemberian antibiotik. Hasil dari penelitian ini didapatkan, 88 pasien dari 724 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi menjadi subjek penelitian. Golongan antibiotik terbanyak yang diberikan pada pengobatan tifoid di RSUD Haji Makassar tahun 2023 ialah golongan sefalosporin yaitu jenis ceftriaxon, cefixime dan cefotaxime.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteranhttps://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/505Hubungan Antara Asupan Zat Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Anggota TBM 110 FK UMI2024-12-12T01:50:43+00:00Andi Muhammad Fadel BambangFbambang40@gmail.comNesyana Nurmadillanesyana.nurmadilla@umi.ac.idEny Arlini Welloenyarlini.wello@umi.ac.idAsrini Safitriasrini.safitri@umi.ac.idIrna diyana kartikairnadiyanakartika.kamaluddin@umi.ac.id<p>Anemia merupakan masalah kesehatan utama, dengan kekurangan zat besi sebagai penyebab paling umum. Zat besi diperlukan untuk sintesis hemoglobin yang mengangkut oksigen dalam tubuh, sementara vitamin C membantu penyerapan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat besi dan vitamin C dengan kadar hemoglobin pada anggota TBM 110 FK UMI Angkatan XXII. Metode yang digunakan adalah observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan pengumpulan data menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama 7 hari terakhir. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok hemoglobin normal, median asupan zat besi adalah 2,35 mg (minimum 0,4 mg, maksimum 17,2 mg), sementara pada kelompok hemoglobin rendah, median asupan zat besi adalah 2,37 mg (minimum 0,4 mg, maksimum 15,3 mg), dengan p-value 0,589. Untuk vitamin C, median asupan pada kelompok hemoglobin normal adalah 2,87 mg (minimum 0,3 mg, maksimum 76,9 mg), dan pada kelompok hemoglobin rendah, median asupan vitamin C adalah 3,45 mg (minimum 1,2 mg, maksimum 91,2 mg), dengan p-value 0,113. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dan vitamin C dengan kadar hemoglobin. Sebagian besar responden memiliki asupan zat besi dan vitamin C yang tidak adekuat, dengan 47 orang pada kategori tidak adekuat untuk zat besi dan 45 orang untuk vitamin C. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor lain selain asupan zat besi dan vitamin C mungkin berperan dalam menentukan kadar hemoglobin.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteranhttps://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/506Pengaruh Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah Mahasiswa2024-12-12T01:50:54+00:00Muhammad Fahrul Huda Nugrohofahrulhudan346@gmail.comAsrini Safitriasrini.safitri@umi.ac.idZulfahmidazulfahmida@umi.ac.idMuhammad Alim Jayamuhammadalim.jaya@umi.ac.idMochammad Erwin Rachmanmochammaderwin.rachman@umi.ac.id<p style="font-weight: 400;">Kurang tidur merupakan masalah umum pada mahasiswa dewasa muda yang berdampak negatif pada fisik, psikologis, dan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kualitas tidur dan tekanan darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2023. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dengan teknik pengambilan <em>purposive sampling,</em> melibatkan 77 responden yang dipilih dari total populasi sebanyak 334 mahasiswa. Pengukuran tekanan darah dilakukan di pagi hari untuk meningkatkan akurasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki kualitas tidur yang cukup baik (61,1%) dan tekanan darah normal (94,7%). Responden dengan kualitas tidur buruk memiliki prevalensi tekanan darah tinggi lebih tinggi (34,8%) dibandingkan mereka yang memiliki kualitas tidur baik. Analisis statistik menunjukkan hubungan signifikan antara kualitas tidur dan tekanan darah (p=0,000). Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya manajemen kualitas tidur untuk menjaga kesehatan tekanan darah yang optimal.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteranhttps://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/477Literature Review: Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik2024-12-12T01:51:03+00:00Yayan Yustika Saifullahyayanyustikas@gmail.comMochammad Erwin Rachmanmochammaderwin.rachman@umi.ac.idRamlianramlianneuro@gmail.comLilian Triana Limoaliliantriana@gmail.comNurussyariah Hamadonhamado@yahoo.com<p>Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk diperhatikan karena memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya, baik di negara maju, maupun di negara berkembang. Salah satu faktor risiko utama terjadinya stroke adalah hipertensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian <em>Literature Review</em> dengan desain <em>Narrative Review</em>. Adapun literatur yang diperolah berjumlah 15 referensi yang kemudian dibahas dan dikaitkan dengan judul penelitian ini. Terdapat hubungan antara hipertensi dengan terjadinya stroke. Individu yang mengalami hipertensi akan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami stroke, baik stroke iskemik mencapai 3,45 kali lipat maupun stroke hemoragik 3,66 kali lipat. Hipertensi yang tidak terkontrol berisiko 3.848 kali lipat lebih besar untuk mengalami stroke daripada hipertensi terkontrol. Individu laki-laki yang telah mengalami hipertensi selama 15 tahun akan memiliki risiko stroke 15,6% sedangkan pada perempuan 12,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi secara signifikan berhubungan dengan terjadinya stroke. Individu yang mengalami hipertensi akan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami stroke, baik stroke iskemik maupun stroke hemoragik. Lebih lanjut, dilaporkan bahwa risiko akan lebih tinggi pada individu laki-laki daripada perempuan.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteranhttps://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/view/503Laporan Kasus: Analisis Kasus Diare Akut dalam Perspektif Medis, Bioetik dan Islam2024-12-12T01:51:16+00:00Andini Marccelamarccela02@icloud.comMarzelina Karimmarzelina.karim@umi.ac.id<p>Diare didefinisikan sebagai defekasi dari tiga atau lebih tinja lembek atau cair per hari, atau frekuensi lebih dari normal. Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, serta protozoa, dan penularannya secara fekal-oral. Dalam kaidah dasar bioetik diketahui terdapat 4 aspek, yaitu: Beneficence, non-maleficence, autonomy, dan justice. Dalam perspektif islam yaitu surah Surat An-Anfal ayat 11, surah al- A’raf ayat 85. Laporan kasus ini adalah anak laki laki 2 tahun 4 bulan, datang ke Poli Anak RSUD Ibnu Sina Makassar dengan keluhan keluhan BAB encer yang dialami sejak 3 hari SMRS. Pemeriksaan fisik didapatkan sakit berat, gizi buruk, kesadaran composmentis, berat badan 8 kg, panjang badan 85 cm, tanda tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg dan suhu 37,9oC. Status generalis tampak mata cekung, anemis, rinore, peristaltik (+) kesan meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan sel darah putih 11.100/Ul, neutrophil 8.3/mcL. Untuk itu pasien di diagnosis diare akut. Untuk tatalaksana pada pasien, dilakukan tindakan cairan dan farmakologi. Dalam perspektif kaidah dasar bioetik autonomy dan Beneficence. Kesimpulan dari kasus ini bahwa seorang anak laki laki dengan diare akut, dilakukan tindakan sesuai indikasi medis, memenuhi kaidah dasar bioetik dan etika klinik.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran