Narrative Review: Hubungan Faktor Sosial Demografi terhadap Kejadian Stunting

  • Putri Perdana Universitas Muslim Indonesia
  • Shofiyah Latief Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Sidrah Darma Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Husni Esa Darussalam Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Abdi Dwiyanto Putra Samosir Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Demografi, sosial, stunting

Abstract

Stunting merupakan isu kesehatan global yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis. Pada tahun 2020, sekitar 22% anak di seluruh dunia tercatat mengalami kondisi ini. Faktor-faktor sosial demografi seperti tingkat pendidikan ibu, kondisi ekonomi keluarga, serta keterjangkauan layanan kesehatan memiliki kontribusi besar terhadap terjadinya stunting. Studi ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan rentang waktu 10 tahun terakhir (2015-2025) untuk mengeksplorasi keterkaitan antara faktor-faktor sosial demografi dengan prevalensi stunting. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan ibu yang rendah, kondisi ekonomi yang lemah, serta jumlah anggota keluarga yang banyak memiliki hubungan erat dengan meningkatnya angka stunting. Selain itu, perilaku keluarga yang menerapkan pola hidup sadar gizi, termasuk konsumsi makanan sehat dan pemanfaatan layanan kesehatan, terbukti dapat menurunkan risiko stunting. Intervensi gizi yang tepat, seperti pemberian ASI eksklusif dan imunisasi dasar lengkap, juga efektif dalam mengurangi angka stunting. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan ibu, perbaikan ekonomi keluarga, dan perluasan akses terhadap layanan kesehatan menjadi langkah strategis dalam mencegah stunting pada anak usia balita, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses pelayanan dasar.

Published
2025-06-23
Section
Articles