Narrative Review: Pencegahan Kejadian Stunting dengan Berbantuan Protein Hewani pada Balita

Abstract

Asupan nutrisi gizi sangat dibutuhkan individu termasuk balita. Pada kenyataannya, masih banyak balita di Indonesia yang mengalami malnutrisi. Malnutrisi identik dengan kejadian stunting seperti di tahun 2022 sebanyak 21,6%. Malnutrisi pada balita dapat diatasi dengan pemberian protein hewani secara berkelanjutan sehingga peranannya sangat penting. Urgensi protein hewani seperti menunjang tumbuh kembang balita, melakukan regenerasi sel, hingga membangun sistem imun pada balita. Tujuan umum dari penelitian ini untuk menguji secara empiris peranan protein hewani untuk mencegah angka kejadian stunting meningkat pada balita. Narrative review menjadi metode tepat yang diaplikasikan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan 15 jurnal terkait protein hewani. Protein hewani yang beragam memiliki pengaruh terhadap penurunan angka kejadian stunting. Asupan protein hewani dalam makanan pendamping ASI diberikan minimal 2 kali seminggu untuk mengurangi resiko kejadian stunting. Protein hewani dapat mempercepat laju pertumbuhan, meningkatkan nafsu makan dan sumber energi balita. Bentuk protein hewani antara lain telur, susu, cookies tepung tulang ikan dan ikan lele. Dapat disimpulkan bahwa terdapat protein hewani berperan penting dalam menurunkan angka kejadian stunting pada balita. Kandungan utama dalam protein hewani ialah beberapa asam amino esensial diantaranya Lisin, Leusin serta Asam Glutamat serta komponen penyusun lainnya yang diperlukan tubuh dalam membantu proses metabolisme tubuh.