Pengaruh Pemberian Madu Hutan, Kurma Ajwa dan Gel Bioplacenton terhadap Proses Penyembuhan Luka pada Mencit

  • Trisha Mel Anggun Koedoeboen Mahasiswa
  • Syamsu Rijal Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Inna Mutmainnah Musa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Ida Royani Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Rachmat Faisal Syamsu Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Apis dorsata, phoeniceae, bioplacenton, mencit mus musculus

Abstract

Luka bisa terjadi pada semua makhluk hidup dikarenakan adanya aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang dilakukan dapat terganggu karena adanya luka. Luka dapat diartikan sebagai keadaan dimana terjadinya gangguan fungsi kulit sebagai pelindung dari luar akibat terputusnya jaringan kulit. Luka  sayat merupakan salah satu contoh dari bentuk luka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat efektivitas Madu Hutan (Apis dorsata), Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) dan Bioplacenton terhadap proses penyembuhan luka sayat. Metode yang digunakan yaitu eksperimental laboratorium untuk mengetahui perbedaan penyembuhan luka sayat antara pemberian Madu Hutan (Apis dorsata), Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) dan gel Bioplacenton pada Mencit (Mus musculus) yang meliputi durasi dan dosis yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. Hasil yang didapatkan yaitu kelompok yang mengalami penutupan paling cepat menutup ialah kelompok III (Madu Hutan) yaitu 10 hari.

Published
2024-06-30
Section
Articles