Gambaran Faktor Risiko Kejadian Fraktur Terbuka Tertutup Os Tibia

  • Ni'ma Sahabuddin FK UMI
  • Arman Bausat Universitas Muslim Indonesia
  • Evi Silviani Gusnah Universitas Muslim Indonesia
  • Fadil Mula Putra Universitas Muslim Indonesia
  • Rahmawati Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Fraktur, tibia, faktor risiko

Abstract

Fraktur juga disebut patah tulang merupakan hilangnya kontinuitas tulang, yakni tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial. Fraktur tibia merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada tulang panjang. Rata-rata 26 peristiwa dalam 100.000 populasi per tahun. Mengetahui Gambaran Faktor Risiko Kejadian Fraktur Terbuka Tertutup Os Tibia di RS Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di RS Ibnu Sina Makassar dengan melakukan pengambilan data dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas subjek penelitian ini berusia 20-60 tahun (47,61%), usia <20 tahun (23,80%), dan usia >60 tahun (28.57%). Pasien yang berjenis kelamin pria sebanyak 12 orang (57,14%), dan wanita sebanyak 9 orang (42,85). Mayoritas pasien memiliki aktifitas berisiko dengan jumlah 10 orang (47,61%), merokok sebanyak 8 orang (38,09%), dan minum alkohol sebanyak 3 orang (14,28%), sedangkan pasien yang tidak memiliki riwayat konsumsi kortikosteroid sebanyak 14 orang (66,66%), yang memiliki riwayat konsumsi kortikosteroid sebanyak 7 orang (33,33%). Mayoritas pasien mengalami fraktur tertutup sebanyak 21 orang (100%), dan tidak ada yang mengalami fraktur terbuka. Fraktur os tibia terbanyak berada pada kelompok usia produktif dan jenis kelamin pria. Aktivitas berisiko merupakan penyebab terbanyak dari fraktur os tibia, dan sebagian pasien memiliki riwayat konsumsi kortikosteroid. Jenis fraktur yang terbanyak yaitu fraktur tertutup.

Published
2024-03-29
Section
Articles