Prevalensi Kejadian Katarak dengan Diabetes Mellitus di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2022

  • A.Yulia Puspitasari.S Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Marliyanti Nur Rahmah Akib Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Ratih Natasha Maharani Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Indah Lestari Daeng Kanang Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Sri Irmandha Kusumawardhani Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Katarak, diabetes mellitus, Studi cross-sectional

Abstract

Katarak menjadi salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia, dimana diabetes mellitus menjadi salah satu faktor penyebabnya. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pembentukan katarak pada penderita diabetes mellitus lebih sering terjadi dan pada usia lebih muda. Pasien dengan diabetes mellitus cenderung 5 kali meningkatkan risiko pembentukan katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian katarak dengan diabetes mellitus di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu pasien katarak yang tercatat pada rekam medis RS Ibnu Sina Makassar tahun 2020-2022 sebanyak 42 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 10,96% kejadian katarak dengan diabetes mellitus, kejadian terbanyak pada rentang usia 56-65 tahun 5 orang (17,9%) dan pada jenis kelamin perempuan 5 orang (22,7%). Sedangkan, pada pasien katarak tanpa diabetes mellitus paling banyak terjadi pada rentang usia 56-65 tahun 23 orang (82,1%) dan distribusi jenis kelamin laki-laki maupun perempuan sama (17 orang). Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi kejadian katarak dengan diabetes mellitus di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2020-2022 sebesar 10,96%. Katarak dapat terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus maupun tanpa diabetes mellitus. Namun, penelitian ini tidak dapat menyimpulkan apakah terdapat hubungan antara kedua variabel, oleh sebab itu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji hubungan antara keduanya.

Published
2024-02-29
Section
Articles