Hubungan Antara Beban Belajar dengan Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Angkatan 2020

  • A. Adila Permata Abdullah Universitas Muslim Indonesia
  • Ida Royani Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Pratiwi Nasir Hamzah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Suliati P. Amir Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Alim Jaya Fa
Keywords: mahasiswa, stres, beban belajar, studi cross-sectional

Abstract

Gangguan terhadap kebiasaan belajar dan prestasi akademis adalah akibat yang tidak dapat dihindari dari stres siswa. Sangat penting untuk memberikan perhatian yang cermat kepada siswa yang menderita stres berat atau putus asa. Khususnya bagi mahasiswa kedokteran, kehidupan pribadi dan profesional mereka akan terganggu jika mereka tidak mampu mengatasi stres selama bersekolah. Kajian Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan beban kerja. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian cross-sectional, yaitu pengumpulan data dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa tidak mengalami stres sama sekali (48,2%). Jika dilihat tingkat stres berdasarkan jenis kelamin, mayoritas adalah perempuan (84,7%), dan jika dilihat tingkat stres berdasarkan usia, mayoritas adalah kelompok usia 20 tahun (84,7%). lebih dari separuhnya, Stres dan beban kerja akademik tidak berhubungan secara signifikan pada penelitian mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia ini. Tingkat stres siswa tidak berhubungan secara signifikan dengan beban belajarnya, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai koefisien korelasi sebesar 3,117. Stres dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan siswa di sekolah tidak berkorelasi. Dengan demikian, mahasiswa tidak mengalami stres akibat beban kuliah yang berat karena terdapat korelasi positif antara keduanya

Published
2024-02-29
Section
Articles