Literature Review : Manfaat dan Bioaktivitas Daun Sirih (Piper Betle L.) Sebagai Antibakteri

  • Rizqie Hayyudiah Universitas Muslim Indonesia
  • Dahliah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Abbas Zavey Nurdin Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Rachmat Faisal Syamsu Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Piper betle L, pseudomonas aeruginosa, antibakteri, in vitro

Abstract

Beberapa tanaman obat telah diteliti secara ekstensif untuk menemukan senyawa bioaktif baru. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis tanaman memiliki senyawa antimikroba. Piper betle Linn., tanaman merambat ramping, yang tersebar di India, Sri Lanka, Thailand dan negara tropis lainnya. Tumbuhan ini memiliki daun yang berbentuk hati berwarna hijau tua, halus, mengkilat dan bertangkai panjang, dengan puncak yang runcing. Telah dilaporkan dapat digunakan sebagai pengobatan berbagai penyakit seperti konjungtivitis, bisul dan abses, luka dan cedera. Meskipun semua efek positif daun sirih ini diketahui, biokimia dari efek menguntungkan ini tetap tidak jelas. Selain itu, ekstrak daun sirih sebelumnya telah terbukti memiliki efek antimikroba yang kuat dalam beberapa artikel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat dan bioaktivitas daun sirih (Piper Betle L.) sebagai antibakteri. Jenis penelitian menggunakan metode narative review dan pengambilan data dilakukan dari beberapa literatur pada jurnal nasional dan internasional terakreditasi. Pada penelitian ini didapatkan rentang diameter daya hambat yang dihasilkan bakteri Salmonella typhimurium sebesar 0 – ±40 mm, bakteri Staphylococcus aureus sebesar 0 – ±35 mm, bakteri Pseudomonas aeruginosa sebesar 0 – ±35 mm, bakteri Escherisia coli sebesar 0 – ±30 mm. Berdasarkan litterature review ini, didapatkan bahwa ekstrak daun sirih hijau mempunyai aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri dengan ukuran daya hambatnya. Aktivitas antibakteri terbaik ditunjukkan terhadap bakteri gram negatif yaitu, Salmonella typhimurium dengan zona hambat ± 40 mm menggunakan pelarut etil asetat. Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan diameter hambat yang ditemukan selama pengujian aktivitas antibakteri.

Published
2024-03-29
Section
Articles