Prevalensi Luka dan Usia Luka Memar pada Pasien Perlukaan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

  • Nurul Fitriana Ibrahim Universitas Muslim Indonesia
  • Jerny Dase Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Rachmat Faisal Syamsu Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Denny Mathius Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Azis Beru Gani Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Prevalensi, trauma tumpul, luka memar

Abstract

Luka merupakan salah satu temuan kasus tersering dalam bidang kedokteran forensik. Luka disebabkan oleh karena adanya kekerasan fisik. Kekerasan tumpul merupakan kasus yang lebih umum ditemui. Penelitian epidemiologi luka memar belum memadai di Kota Makassar sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prevalensi luka memar pada pasien perlukaan yang diperiksa di sentra visum Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Mengetahui prevalensi luka memar pada pasien perlukaan yang diperiksa di sentra visum Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 – Desember 2022 bertempat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Pada penelitian ini didapatkan jumlah pasien yang mengalami kasus penganiayaan dewasa dari tahun 2021-2022 sebanyak 3570 orang dengan kasus terbanyak pada tahun 2021 (65,13%). Berdasarkan jenis trauma terbanyak pada trauma tumpul (59,15%). Berdasarkan trauma tumpul tertinggi pada tahun 2021 (70,24%). Berdasarkan luka memar tertinggi pada tahun 2021 (72,4%). Berdasarkan perubahan warna tertinggi perubahan warna merah (90,8%). Kasus pasien yang mengalami kasus penganiayaan dewasa terbanyak pada tahun 2021 dengan jenis trauma terbanyak pada trauma tumpul pada tahun 2021, luka memar terbanyak pada tahun 2021, dan perubahan warna terbanyak perubahan warna merah yang menunjukkan usia luka memar 1 hari.

Published
2024-10-30
Section
Articles